Suatu hari di Bulan Maret 1946, dalam waktu tujuh jam, sekitar 200.000 penduduk mengukir sejarah dengan membakar rumah dan harta benda mereka, meninggalkan kota Bandung menuju pegunungan di selatan. Beberapa tahun kemudian, lagu “Halo-Halo Bandung” ditulis untuk melambangkan emosi mereka, seiring janji akan kembali ke kota tercinta, yang telah menjadi lautan api.
Ini memang menjadi salah satu peristiwa heroik dalam sejarah perjuangan bangsa kita. Namun, perlu kita ketahui juga bahwa ada satu lagi kisah yang serupa dengan ini. Satu kisah perjuangan masyarakat Karo dalam membela Republik Indonesia, yang usianya baru mendekati dua tahun saat itu.
Kisah ini terjadi saat Agresi I Militer Belanda terhadap Republik Indonesia dengan melancarkan serangan ke seluruh sektor pertempuran Medan Area, termasuk Tanah Karo saat itu. Tercatat pada tanggal 1 Agustus 1947, Bupati Tanah Karo Rakkuta Sembiring memindahkan ibu negeri Kabupaten Karo ke Tiga Binanga, setelah tentara Belanda menguasai Kabanjahe dan Berastagi.
Namun sehari sebelum tentara Belanda menduduki Kabanjahe dan Berastagi, oleh pasukan bersenjata kita bersama-sama dengan rakyat telah melaksanakan taktik bumi hangus, sehingga kota Kabanjahe dan Berastagi beserta 51 Desa di Tanah Karo menjadi lautan api. Taktik bumi hangus ini, sungguh merupakan pengorbanan yang luar biasa dari rakyat Karo demi mempertahankan cita-cita luhur kemerdekaan Republik Indonesia. Rakyat dengan sukarela membakar apa saja yang dimiliki termasuk desa dengan segala isinya, termasuk juga semua rumah adat (atap ijuk) yang telah dibangun dengan cara gotong royong, semua menjadi abu dan tidak berbekas.
Melihat begitu besarnya pengorbanan rakyat Karo ini, wakil presiden Drs. Mohammad Hatta menulis surat pujian kepada rakyat Karo dari Bukit Tinggi pada tanggal 1 Januari 1948. Dalam catatan sejarah Kabupaten Tanah Karo di situs resminya juga dikisahkan bahwa wakil presiden Drs. Mohammad Hatta sempat singgah di Berastagi dan bertemu dengan para pejuang Tanah Karo beberapa hari sebelum peristiwa pembumihangusan tersebut, dalam perjalanannya pulang menuju Bukit Tinggi. Adapun surat wakil presiden tersebut selengkapnya sebagai berikut:
Bukittinggi, 1 Januari 1948
“Kepada Rakyat Tanah Karo Yang Kuncintai”.
Merdeka!
Dari jauh kami memperhatikan perjuangan Saudara-saudara yang begitu hebat untuk mempertahankan tanah tumpah darah kita yang suci dari serangan musuh. Kami sedih merasakan penderitaan Saudara-saudara yang rumah dan kampung halaman habis terbakar dan musuh melebarkan daerah perampasan secara ganas, sekalipun cease fire sudah diperintahkan oleh Dewan Keamanan UNO.
Tetapi sebaliknya kami merasa bangga dengan rakyat yang begitu sudi berkorban untuk mempertahankan cita-cita kemerdekaan kita.
Saya bangga dengan pemuda Karo yang berjuang membela tanah air sebagai putra Indonesia sejati. Rumah yang terbakar, boleh didirikan kembali, kampung yang hancur dapat dibangun lagi, tetapi kehormatan bangsa kalau hilang susah menimbulkannya. Dan sangat benar pendirian Saudara-saudara, biar habis segala-galanya asal kehormatan bangsa terpelihara dan cita-cita kemerdekaan tetap dibela sampai saat yang penghabisan. Demikian pulalah tekad Rakyat Indonesia seluruhnya. Rakyat yang begitu tekadnya tidak akan tenggelam, malahan pasti akan mencapai kemenangan cita-citanya.
Di atas kampung halaman saudara-saudara yang hangus akan bersinar kemudian cahaya kemerdekaan Indonesia dan akan tumbuh kelak bibit kesejahteraan dan kemakmuran rakyat Karo, sebagai bagian dari pada Rakyat Indonesia yang satu yang tak dapat dibagi-bagi.
Kami sudahi pujian dan berterima kasih kami kepada Saudara-saudara dengan semboyan kita yang jitu itu: “Sekali Merdeka Tetap Merdeka”.
Saudaramu,
MOHAMMAD HATTA
Wakil Presiden Republik Indonesia
Tlp/Sms /WhatsApp : +62 812 6433 2925
PAKET WISATA,PAKET TOUR,TRAVEL AGENT,WISATA MEDAN,PAKET TOUR DANAU TOBA,HOLIDAY MEDAN,RENTAL,BUS PARIWISATA,TOUR AND TRAVEL
Senin, 27 Juli 2015
Selasa, 16 Juni 2015
RENTAL MOBIL ELF LONG
Kami Rental Transport Pariwisata sebagai Rental Mobil Elf Long menyediakan sewa elf tujuan Medan-Danau Toba-Brastagi dengan harga murah fasilitas mewah.unit elf yang kami sewakan adalah 10-15 seat.anda dapat dengan mudah jika booking elf kepada kami karena pelayanan kami cepat,syarat mudah dan kami dapat dipercaya.buktikan segera dengan menghubungi kontak kami.
Untuk Pemesanan dapat menghubungi kami di kontak yang tersedia dibawah.
Terima kasih atas kepercayaan pelanggan setia Transport WIsata di Medan.kami senantiasa memberikan pelayanan dan kenyamanan untuk semua yang sewa elf tujuan Medan-Danau Toba-Brastagi-Bahorok kepada kami.
Kami akan selalu menjaga kualitas dan kuantitas seperti fasilitas kendaraan yang baik,bersih,aman dan nyaman untuk anda selama perjalanan.
Informasi detail dapat Menghubungi kami:
Tlp: 0811 6338 988
Hp: 0812 6433 2925 (WhatsApp)
Pin :D36E7969
Email : travelingsumatera@gmail.com
Web : www.buspariwisatamedan.com
Untuk Pemesanan dapat menghubungi kami di kontak yang tersedia dibawah.
Terima kasih atas kepercayaan pelanggan setia Transport WIsata di Medan.kami senantiasa memberikan pelayanan dan kenyamanan untuk semua yang sewa elf tujuan Medan-Danau Toba-Brastagi-Bahorok kepada kami.
Kami akan selalu menjaga kualitas dan kuantitas seperti fasilitas kendaraan yang baik,bersih,aman dan nyaman untuk anda selama perjalanan.
Informasi detail dapat Menghubungi kami:
Tlp: 0811 6338 988
Hp: 0812 6433 2925 (WhatsApp)
Pin :D36E7969
Email : travelingsumatera@gmail.com
Web : www.buspariwisatamedan.com
Jumat, 10 April 2015
PAKET WISATA MURAH MEDAN
Hari-1
: Medan-Berastagi-Parapat (L,D)
Tiba di bandara Kualanamu Medan,disambut oleh perwakilan kami,Horas! Selamat datang di medan,selanjutnya group akan dibawa menuju Berastagi ,kota wisata yang beriklim sejuk ,yang terkenal dengan panorama alam-nya,kota wisata yang terkenal sebagai penghasil buah,bunga dan sayuran di sumatera. Tiba di berastagi ,transfer to local restoran untuk makan siang, setelah makan siang, city tour berastagi,mengunjungi “Taman Alam Lumbini” Dan “Pasar Buah ,Bunga dan Sayuran” Shopping Tour! Selanjutnya menuju Air terjunsipiso-piso dengan panorama danau toba dan desa tongging dibawah-nya, Enjoy Lake Toba! Perjalanan dilanjutkan menuju parapat, kota wisata yang terkenal dengan panorama danau toba & pulau samosir .dalam perjalanan,singgah di Bukit simarjarunjung untuk menikmati Pisang goreng & bandrek (biayapribadi) sambil menikmati panorama Danau Toba dari atas bukit (Photo photo),tiba di parapat ,check in hotel,acara bebas ,enjoy lake toba,makan malam disajikan di hotel/restoran local.
Hari-2 :Parapat-Samosir-Parapat-Medan (B,L,D)
Setelah sarapan pagi dihotel,Enjoy lake toba! Dengan ferry penyeberangan ,kita akan menuju Pulau Samosir, tiba di samosir, city tour,mengunjungi “Tomok” untuk melihat “Makam Raja Sidabutar” dengan legenda anting malela ,mengunjungi “sigale-gale”,shopping tour! Selanjutnya mengunjungi Desa“Ambarita” untuk melihat batu kursi peninggalan raja batak yang konon digunakan sebagai tempat eksekusi.Makan siang dilokal restoran,kembali keparapat by ferry , enjoy lake toba! Tiba di parapat,perjalanan dilanjutkan menuju medan via pematang siantar-tebingtinggi, dalam perjalanan kitaakan melintasi perkebunan kelapa sawit & karet yang sangat luas,Singgah Di Paten Shop, tiba di medan,check in hotel, acara bebas, enjoy medan! Makan malam disajikan dilokal restoran.
Hari-3 : Medan city Tour & Shopping-Bandara (B,L)
Setelah sarapan pagi dihotel,city tour medan, mengunjungi “Istana maimoon dan mesjid raya” ,selanjutnya shopping tour! Belanja ole-ole khas medan,bolu meranti & bika ambon ,makan siang disajikan dilokal restoran , transfer out bandara ,tour berakhir ,horas!
HargaSudahTermasuk :
• Akomodasi Hotel 2 malam
• Makan Sesuai Program (2xB’fast,3xLunch,2xDinner)
• Deluxe Transportation
• Ferry to Pulau Samosir (INNOVA & ELF)
• Charter Boat (Mini Bus & Bus)
• Biaya Masuk Objek Wisata (Entrance Fee)
• Air Mineral
• Supir Sebagai Guide Tour (Innova& ELF)
• Guide Tour Profesional (Mini Bus & Bus)
HargaBelumTermasuk :
• Tipping
• PengeluaranPribadi
• Optional Tour (Tour Tambahan)
For Reservation : Davi
Email: travelingsumatera@gmail.com
WhatsApp : 0812 6433 2925
Tiba di bandara Kualanamu Medan,disambut oleh perwakilan kami,Horas! Selamat datang di medan,selanjutnya group akan dibawa menuju Berastagi ,kota wisata yang beriklim sejuk ,yang terkenal dengan panorama alam-nya,kota wisata yang terkenal sebagai penghasil buah,bunga dan sayuran di sumatera. Tiba di berastagi ,transfer to local restoran untuk makan siang, setelah makan siang, city tour berastagi,mengunjungi “Taman Alam Lumbini” Dan “Pasar Buah ,Bunga dan Sayuran” Shopping Tour! Selanjutnya menuju Air terjunsipiso-piso dengan panorama danau toba dan desa tongging dibawah-nya, Enjoy Lake Toba! Perjalanan dilanjutkan menuju parapat, kota wisata yang terkenal dengan panorama danau toba & pulau samosir .dalam perjalanan,singgah di Bukit simarjarunjung untuk menikmati Pisang goreng & bandrek (biayapribadi) sambil menikmati panorama Danau Toba dari atas bukit (Photo photo),tiba di parapat ,check in hotel,acara bebas ,enjoy lake toba,makan malam disajikan di hotel/restoran local.
Hari-2 :Parapat-Samosir-Parapat-Medan (B,L,D)
Setelah sarapan pagi dihotel,Enjoy lake toba! Dengan ferry penyeberangan ,kita akan menuju Pulau Samosir, tiba di samosir, city tour,mengunjungi “Tomok” untuk melihat “Makam Raja Sidabutar” dengan legenda anting malela ,mengunjungi “sigale-gale”,shopping tour! Selanjutnya mengunjungi Desa“Ambarita” untuk melihat batu kursi peninggalan raja batak yang konon digunakan sebagai tempat eksekusi.Makan siang dilokal restoran,kembali keparapat by ferry , enjoy lake toba! Tiba di parapat,perjalanan dilanjutkan menuju medan via pematang siantar-tebingtinggi, dalam perjalanan kitaakan melintasi perkebunan kelapa sawit & karet yang sangat luas,Singgah Di Paten Shop, tiba di medan,check in hotel, acara bebas, enjoy medan! Makan malam disajikan dilokal restoran.
Hari-3 : Medan city Tour & Shopping-Bandara (B,L)
Setelah sarapan pagi dihotel,city tour medan, mengunjungi “Istana maimoon dan mesjid raya” ,selanjutnya shopping tour! Belanja ole-ole khas medan,bolu meranti & bika ambon ,makan siang disajikan dilokal restoran , transfer out bandara ,tour berakhir ,horas!
• Akomodasi Hotel 2 malam
• Makan Sesuai Program (2xB’fast,3xLunch,2xDinner)
• Deluxe Transportation
• Ferry to Pulau Samosir (INNOVA & ELF)
• Charter Boat (Mini Bus & Bus)
• Biaya Masuk Objek Wisata (Entrance Fee)
• Air Mineral
• Supir Sebagai Guide Tour (Innova& ELF)
• Guide Tour Profesional (Mini Bus & Bus)
HargaBelumTermasuk :
• Tipping
• PengeluaranPribadi
• Optional Tour (Tour Tambahan)
For Reservation : Davi
Email: travelingsumatera@gmail.com
WhatsApp : 0812 6433 2925
Jumat, 03 April 2015
PAKET TOUR ACEH SABANG
HARI 01 : AIRPORT – CITY TOUR – HOTEL (MS,MM )
Tiba di Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda, Banda Aceh. Rombongan dijemput oleh perwakilan dari Elegant dan langsung menuju ke restoran lokal untuk makan siang. Dalam perjalanan kita akan singgah dilokasi Kuburan Massal tsunami di Siron, kuburan terbesar korban tsunami 2004. Setelah makan siang kita akan mengunjungi Masjid Raya Baiturrahman ( Masjid Kebanggan Aceh ) selanjutnya ke Lampulo melihat kapal nelayan yang tersangkut di atas atap rumah, dilanjutkan ke Museum Tsunami, Kuburan Belanda Kerkoff, Monument RI 001 Seulawah ( Replika Cikal bakalnya pesawat Garuda Indonesia ), PLTD Apung Desa Punge Blang Cut. Makan malam di restoran lokal. Check in hotel untuk istirahat, acara bebas.
HARI 02 : HOTEL – SABANG TOUR (MP, MS, MM)
Setelah sarapan pagi, chek out dari hotel langsung menuju ke Pelabuhan Ulee Lheu, untuk menyeberang ke Sabang dengan kapal cepat Pulo Rondo yang berangkat jam 09:30, waktu ditempuh sekitar 45 menit. Tiba di Balohan kita akan langsung menuju ke KM 0 sebagai tempat yang paling barat dari Indonesia, disini kita akan melihat monumen KM 0, kemudian menuju Pantai Iboih tempat pantainya yang indah dan sangat jernih, disini sudah ada Buttom glass boat yang akan mengantar kita untuk melihat keindahan taman lautnya dan juga mengelilingi Pulau Rubiah tempat pertama kali orang Indonesia transit melakukan perjalanan ibadah haji ke Mekkah ( Harga Exclude ). Juga disewakan peralatan snorkling ( harga Exclude ). Dari Iboih kita menuju pantai Gapang. Makan siang di restoran lokal. Dari Gapang kita menuju Kota Sabang, Pantai Paradiso, Sabang Hill, Sabang Fair, Pantai tapak Gajah, Sumur tiga dan Anoi Itam, sambil melihat matahari terbenam. Makan malam di restoran lokal. Chek in Hotel. Malam acara bebas.
HARI 03 : HOTEL – BANDA ACEH – BANDARA (MP)
Sesudah sarapan pagi di hotel. Jam 07:00 kita chek out menuju ke Pelabuhan Balohan untuk menyeberang ke Banda Aceh dengan kapal cepat Bahari Express yang berangkat tepat jam 08:00. Sekitar jam 09:00 tiba di Ulee lheu, Free program, transfer ke bandara Sultan Iskandar Muda untuk melanjutkan perjalanan selanjutnya. Tour selesai. Terima kasih atas perjalanannya bersama kami sampai jumpa di lain waktu. Dan kami nantikan kedatangannya kembali.
HargaSudahTermasuk :
• Akomodasi Hotel 2 malam
• Makan Sesuai Program
• Deluxe Transportation
• Ferry to Pulau Sabang
• Biaya Masuk Objek Wisata (Entrance Fee)
• Air Mineral
• Supir Sebagai Guide Tour (Innova& ELF)
• Guide Tour Profesional (Mini Bus & Bus)
HargaBelumTermasuk :
• Tipping
• PengeluaranPribadi
• Optional Tour (Tour Tambahan)
For Reservation : Davi
YahooMail : tour_elegant@yahoo.com
Mobile : 0812 6433 2925 (WhatsApp)
Pin :5F6F493C
Tiba di Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda, Banda Aceh. Rombongan dijemput oleh perwakilan dari Elegant dan langsung menuju ke restoran lokal untuk makan siang. Dalam perjalanan kita akan singgah dilokasi Kuburan Massal tsunami di Siron, kuburan terbesar korban tsunami 2004. Setelah makan siang kita akan mengunjungi Masjid Raya Baiturrahman ( Masjid Kebanggan Aceh ) selanjutnya ke Lampulo melihat kapal nelayan yang tersangkut di atas atap rumah, dilanjutkan ke Museum Tsunami, Kuburan Belanda Kerkoff, Monument RI 001 Seulawah ( Replika Cikal bakalnya pesawat Garuda Indonesia ), PLTD Apung Desa Punge Blang Cut. Makan malam di restoran lokal. Check in hotel untuk istirahat, acara bebas.
HARI 02 : HOTEL – SABANG TOUR (MP, MS, MM)
Setelah sarapan pagi, chek out dari hotel langsung menuju ke Pelabuhan Ulee Lheu, untuk menyeberang ke Sabang dengan kapal cepat Pulo Rondo yang berangkat jam 09:30, waktu ditempuh sekitar 45 menit. Tiba di Balohan kita akan langsung menuju ke KM 0 sebagai tempat yang paling barat dari Indonesia, disini kita akan melihat monumen KM 0, kemudian menuju Pantai Iboih tempat pantainya yang indah dan sangat jernih, disini sudah ada Buttom glass boat yang akan mengantar kita untuk melihat keindahan taman lautnya dan juga mengelilingi Pulau Rubiah tempat pertama kali orang Indonesia transit melakukan perjalanan ibadah haji ke Mekkah ( Harga Exclude ). Juga disewakan peralatan snorkling ( harga Exclude ). Dari Iboih kita menuju pantai Gapang. Makan siang di restoran lokal. Dari Gapang kita menuju Kota Sabang, Pantai Paradiso, Sabang Hill, Sabang Fair, Pantai tapak Gajah, Sumur tiga dan Anoi Itam, sambil melihat matahari terbenam. Makan malam di restoran lokal. Chek in Hotel. Malam acara bebas.
HARI 03 : HOTEL – BANDA ACEH – BANDARA (MP)
Sesudah sarapan pagi di hotel. Jam 07:00 kita chek out menuju ke Pelabuhan Balohan untuk menyeberang ke Banda Aceh dengan kapal cepat Bahari Express yang berangkat tepat jam 08:00. Sekitar jam 09:00 tiba di Ulee lheu, Free program, transfer ke bandara Sultan Iskandar Muda untuk melanjutkan perjalanan selanjutnya. Tour selesai. Terima kasih atas perjalanannya bersama kami sampai jumpa di lain waktu. Dan kami nantikan kedatangannya kembali.
HargaSudahTermasuk :
• Akomodasi Hotel 2 malam
• Makan Sesuai Program
• Deluxe Transportation
• Ferry to Pulau Sabang
• Biaya Masuk Objek Wisata (Entrance Fee)
• Air Mineral
• Supir Sebagai Guide Tour (Innova& ELF)
• Guide Tour Profesional (Mini Bus & Bus)
HargaBelumTermasuk :
• Tipping
• PengeluaranPribadi
• Optional Tour (Tour Tambahan)
For Reservation : Davi
YahooMail : tour_elegant@yahoo.com
Mobile : 0812 6433 2925 (WhatsApp)
Pin :5F6F493C
Kamis, 02 April 2015
Sejarah Medan Orang Batak
Kenapa Medan tidak disebut Kota Melayu, atau Jawa atau Kota Cina? Kenapa harus pake nama Batak?
Ternyata yang saya dapat memang Kota Medan itu masih bagian dari Kerajaan Batak atau Keturunan dari Orang Batak.
Mari kita mulai dari sejarah Melayu Sumatera Utara (Melayu Deli) yang tidak akan lepas dari Sejarah Kerajaan Deli itu sendiri atau sering juga di Sebut Kerajaan Melayu Deli.
Deli berdiri sekitar Tahun 1630 mengutip Hikayat Deli yang mengatakan Muhammad Dalik atau dikenal juga dengan nama Gocah Pahlawan atau juga Laksamana Khuja Bintan (Laksamana Kuda Bintan), sebagai perwakilan Kesultanan Aceh di Sumatra Utara Saat ini.
Ada jarak sekitar 91 tahun berdirinya kesultanan Deli ini dengan Keruntuhan Kerajaan Batak seperti yang di Catat Fernand Mendez Pinto (1539).
Paska jatuhnya Kerajaan Batak, Aru dan Pase 1539 ketangan Aceh masih menyisakan polemik sampai saat ini tentang dimanakah letak Kerajaan Aru tersebut, dimana sebahagian masyarakat Karo di blog-blog dan forum sering menyatakan diri Sebagai bagian dari Aru.
Ada dua teori umum dari penulis-penulis yang kutip dari beberapa Sumber yang menjadikan catatan Tomi Pires : Suma Oriental sebagai Rujukan utama tentang posisi Aru, Batak dan Pase (untuk ini saya mengutip terjemahan dalam Bahasa Inggris terbitan Asian Education Service – New Delhi – India 2005), menurut Catatan Tomi Pires Kerajaan Batak itu ada diantara Aru dan Pase, berdasarkan catatan ini maka posisi kerajaan Pase tidak ada lagi perdebatan tetapi perdebatan terjadi diantara Letak Kerajaan Batak dan Letak Kerajaan Aru, berikut analisa saya:
1. Opini Satu (yang umum diketahui saat ini):
Opini ini didukung anggapan bahwa Kerajaan Tamiang adalah Kerajaan Batak Dalam hal ini seperti ada tulisan dari Leonard Y. Andana dalam, Leaves of the Same Tree: Trade and Ethnicity in the Straits of Melaka, University of Hawai’I Press – 2008, telah terjadi perdebatan dimana posisi Aru itu dan selanjutnya menjadi Deli pada Lokasi yang sama, Raja Tamiang ditulis Leonard sebagai “Raja Batak” (dia menulis dengan Tanda Kutip), dimana menurut Tomi Pires Raja Tamiang adalah menantu Raja Aru.
Maka Selanjutnya sebagian mengatakan Deli adalah adalah Lokasi dimana Kerajaan Aru dulu berdiri. Juga ada tulisan yang mengatakan letak kerajaan Aru berpindah pindah hingga ada beberapa bagian Kerajaan Aru Lengkap dengan Rajanya. Leonard Juga menulis dengan mengutip Sejarah Kerajaan Melayu secara eksplisit mengatakan bahwa Raja Aru adalah Putra Sultan Sajak, “yang turun dari Batak” (dia menulis dalam tanda kutip).
2. Opini Dua (Bisa jadi hanya sanya yang mendukung ini saat ini):
Kerajaan Tamiang adalah Bagian Kerajaan Batak Data ini mungkin penulis sendiri yang pertama kali menuliskan mengutip Catatan Perjalanan Fernand Mendez Pinto yang terjemahkan kedalam Bahasa Inggris oleh H.C Gent, tahun 1653 (catatan inilah yang dipakai oleh banyak penulis sejarah Aceh dan Aru meski penulis sendiri melihat adanya kejanggalan kenapa Sejarah Kerajaan Aru dan Aceh mengutip buku ini tapi tak ada menyinggung Kerajaan Batak? Dan apakah buku Pinto yang mereka baca adalah buku yang mengutip tulisan Pinto?
Dalam Catatan Pinto dua tempat Penting dimana tiga Putra Raja Batak tewas mempertahankannya yaitu “Jacur” (Nagur – Simalungun) lalu “Lingua” (sepertinya dekat dengan Linge atau Lingga atau Litai – adakah ini banteng Putri Hijau?), maka tentunya diantara Pase dan Aru ada setidaknya Jacur (Nagur – Simalungun Saat ini) maka artinya Kerajaan Aru itu ada didaerah Asahan saat ini. Karena di percaya beberapa pendapat mengatakan bahwa perang Aru dan Aceh di Sungai Panetican (Pinto) sekarang disebut sebagai Sungai Panei di Asahan.
Tetapi merujuk sejarah Asahan maka Nama Asahan itu sendiri berasal dari kebiasaan Raja Simargolang yang mengasah Pedang Pusakanya di “Aek Toba” sehingga disebut lah nama daerah itu Asahan dan Sungainya sungai Asahan (cat.: artinya sejak ratusan tahun lalu masyarakat sudah mengerti bahwa Sungai Asahan adalah Pembuangan air Danau Toba).
Raja Simargolang sendiri mengaku sebagai keturunan (Pomparan Raja Batak) dari keturunan Raja Borbor dan menurut sumber yang say abaca, masih ada di dapat dari cerita tua-tua disekitar Simalungun Bawah atau di daerah Pulo Raja dan Pulo Maria maupun dalam beberapa Buku Tarombo Raja Batak. Kesultanan Asahan Sendiri berdiri 1630.
Sementara Tomi Pires Menggambarkan Aru sebagai Kerajaan Maritim Kuat yang menguasai selat Malaka (Berbanding Terbalik dengan Kerajaan Batak yang hanya punya kapal Patroli tanpa adanya pelabuhan Laut – mungkin inilah awalnya disebut sebagai manusia gunung atau pedalaman karena tiadanya kehidupan di Pantai timur).
Selanjutnya Tomi Pires mencatan Bahwa Kerajaan Aru itu meliputi sebagian Tanah Minangkabau dengan Sungai Sangat Besar sepanjang Sumatra yang bisa di layari (dan sampai hari ini sungai sangat besar yang bias dilayari dari selat Malaka adalah Sungai Siak – bias dilayari sampai ke Pekan Baru).
Dalam Catatan Pinto juga ditulis Bahwa Pusat Kerajaan itu ada di Pananiu/Panaiu yang ada disisi Barat Sumatra artinya dalam pelayaran Pinto dari Malaka ke pusat Kerajaan Batak maka Perahu itu harusnya Melawati Aceh.
Beberapa Sejarawan mengatakan Pananiu ini ada di Panei – Kabupaten Padang Lawas Sumatra Utara Saat ini. Masih mengutip Pinto bahwa Tentara Batak itu di Bantu oleh Pasukan Minangkabu (dia menulis “Menancaben”), artinya Minangkabau adalah sekutu da nada garis demarkasi Suku Batak dengan Minang Saat ini dapatlah kita katakan tapal batas saat Kerajaan Batak Masih berdiri.
Nah William Marden dalam Laporannya pada Raja Inggri (History of Sumatra - 1784) Malah menulis dengan tegas Luasnya Negeri Batak Batak (dia menulis “Batta”) adalah Dibatasi oleh ke selatan Aceh dan ke selatan oleh Passaman dan daerah Merdeka Rau atau Aru (dia menulis Aru adalah Tanah Rao - penulis), tetapi lebih jelasnya ditandai dengan perpanjangan Sungai Besar Singkel (ditulis “Sinkell”)ke bagian Tamiang (ditulis “Tabooyong” pada sisi pantai dan pedalaman, Jauh Keselatan ke Air Bangis (ditulis Aye Bongey), pada sisi belakang dimulai nya Tanah Rao.
Jadi wajar donk medan itu Identik dengan Batak.
Ternyata yang saya dapat memang Kota Medan itu masih bagian dari Kerajaan Batak atau Keturunan dari Orang Batak.
Mari kita mulai dari sejarah Melayu Sumatera Utara (Melayu Deli) yang tidak akan lepas dari Sejarah Kerajaan Deli itu sendiri atau sering juga di Sebut Kerajaan Melayu Deli.
Deli berdiri sekitar Tahun 1630 mengutip Hikayat Deli yang mengatakan Muhammad Dalik atau dikenal juga dengan nama Gocah Pahlawan atau juga Laksamana Khuja Bintan (Laksamana Kuda Bintan), sebagai perwakilan Kesultanan Aceh di Sumatra Utara Saat ini.
Ada jarak sekitar 91 tahun berdirinya kesultanan Deli ini dengan Keruntuhan Kerajaan Batak seperti yang di Catat Fernand Mendez Pinto (1539).
Paska jatuhnya Kerajaan Batak, Aru dan Pase 1539 ketangan Aceh masih menyisakan polemik sampai saat ini tentang dimanakah letak Kerajaan Aru tersebut, dimana sebahagian masyarakat Karo di blog-blog dan forum sering menyatakan diri Sebagai bagian dari Aru.
Ada dua teori umum dari penulis-penulis yang kutip dari beberapa Sumber yang menjadikan catatan Tomi Pires : Suma Oriental sebagai Rujukan utama tentang posisi Aru, Batak dan Pase (untuk ini saya mengutip terjemahan dalam Bahasa Inggris terbitan Asian Education Service – New Delhi – India 2005), menurut Catatan Tomi Pires Kerajaan Batak itu ada diantara Aru dan Pase, berdasarkan catatan ini maka posisi kerajaan Pase tidak ada lagi perdebatan tetapi perdebatan terjadi diantara Letak Kerajaan Batak dan Letak Kerajaan Aru, berikut analisa saya:
1. Opini Satu (yang umum diketahui saat ini):
Opini ini didukung anggapan bahwa Kerajaan Tamiang adalah Kerajaan Batak Dalam hal ini seperti ada tulisan dari Leonard Y. Andana dalam, Leaves of the Same Tree: Trade and Ethnicity in the Straits of Melaka, University of Hawai’I Press – 2008, telah terjadi perdebatan dimana posisi Aru itu dan selanjutnya menjadi Deli pada Lokasi yang sama, Raja Tamiang ditulis Leonard sebagai “Raja Batak” (dia menulis dengan Tanda Kutip), dimana menurut Tomi Pires Raja Tamiang adalah menantu Raja Aru.
Maka Selanjutnya sebagian mengatakan Deli adalah adalah Lokasi dimana Kerajaan Aru dulu berdiri. Juga ada tulisan yang mengatakan letak kerajaan Aru berpindah pindah hingga ada beberapa bagian Kerajaan Aru Lengkap dengan Rajanya. Leonard Juga menulis dengan mengutip Sejarah Kerajaan Melayu secara eksplisit mengatakan bahwa Raja Aru adalah Putra Sultan Sajak, “yang turun dari Batak” (dia menulis dalam tanda kutip).
2. Opini Dua (Bisa jadi hanya sanya yang mendukung ini saat ini):
Kerajaan Tamiang adalah Bagian Kerajaan Batak Data ini mungkin penulis sendiri yang pertama kali menuliskan mengutip Catatan Perjalanan Fernand Mendez Pinto yang terjemahkan kedalam Bahasa Inggris oleh H.C Gent, tahun 1653 (catatan inilah yang dipakai oleh banyak penulis sejarah Aceh dan Aru meski penulis sendiri melihat adanya kejanggalan kenapa Sejarah Kerajaan Aru dan Aceh mengutip buku ini tapi tak ada menyinggung Kerajaan Batak? Dan apakah buku Pinto yang mereka baca adalah buku yang mengutip tulisan Pinto?
Dalam Catatan Pinto dua tempat Penting dimana tiga Putra Raja Batak tewas mempertahankannya yaitu “Jacur” (Nagur – Simalungun) lalu “Lingua” (sepertinya dekat dengan Linge atau Lingga atau Litai – adakah ini banteng Putri Hijau?), maka tentunya diantara Pase dan Aru ada setidaknya Jacur (Nagur – Simalungun Saat ini) maka artinya Kerajaan Aru itu ada didaerah Asahan saat ini. Karena di percaya beberapa pendapat mengatakan bahwa perang Aru dan Aceh di Sungai Panetican (Pinto) sekarang disebut sebagai Sungai Panei di Asahan.
Tetapi merujuk sejarah Asahan maka Nama Asahan itu sendiri berasal dari kebiasaan Raja Simargolang yang mengasah Pedang Pusakanya di “Aek Toba” sehingga disebut lah nama daerah itu Asahan dan Sungainya sungai Asahan (cat.: artinya sejak ratusan tahun lalu masyarakat sudah mengerti bahwa Sungai Asahan adalah Pembuangan air Danau Toba).
Raja Simargolang sendiri mengaku sebagai keturunan (Pomparan Raja Batak) dari keturunan Raja Borbor dan menurut sumber yang say abaca, masih ada di dapat dari cerita tua-tua disekitar Simalungun Bawah atau di daerah Pulo Raja dan Pulo Maria maupun dalam beberapa Buku Tarombo Raja Batak. Kesultanan Asahan Sendiri berdiri 1630.
Sementara Tomi Pires Menggambarkan Aru sebagai Kerajaan Maritim Kuat yang menguasai selat Malaka (Berbanding Terbalik dengan Kerajaan Batak yang hanya punya kapal Patroli tanpa adanya pelabuhan Laut – mungkin inilah awalnya disebut sebagai manusia gunung atau pedalaman karena tiadanya kehidupan di Pantai timur).
Selanjutnya Tomi Pires mencatan Bahwa Kerajaan Aru itu meliputi sebagian Tanah Minangkabau dengan Sungai Sangat Besar sepanjang Sumatra yang bisa di layari (dan sampai hari ini sungai sangat besar yang bias dilayari dari selat Malaka adalah Sungai Siak – bias dilayari sampai ke Pekan Baru).
Dalam Catatan Pinto juga ditulis Bahwa Pusat Kerajaan itu ada di Pananiu/Panaiu yang ada disisi Barat Sumatra artinya dalam pelayaran Pinto dari Malaka ke pusat Kerajaan Batak maka Perahu itu harusnya Melawati Aceh.
Beberapa Sejarawan mengatakan Pananiu ini ada di Panei – Kabupaten Padang Lawas Sumatra Utara Saat ini. Masih mengutip Pinto bahwa Tentara Batak itu di Bantu oleh Pasukan Minangkabu (dia menulis “Menancaben”), artinya Minangkabau adalah sekutu da nada garis demarkasi Suku Batak dengan Minang Saat ini dapatlah kita katakan tapal batas saat Kerajaan Batak Masih berdiri.
Nah William Marden dalam Laporannya pada Raja Inggri (History of Sumatra - 1784) Malah menulis dengan tegas Luasnya Negeri Batak Batak (dia menulis “Batta”) adalah Dibatasi oleh ke selatan Aceh dan ke selatan oleh Passaman dan daerah Merdeka Rau atau Aru (dia menulis Aru adalah Tanah Rao - penulis), tetapi lebih jelasnya ditandai dengan perpanjangan Sungai Besar Singkel (ditulis “Sinkell”)ke bagian Tamiang (ditulis “Tabooyong” pada sisi pantai dan pedalaman, Jauh Keselatan ke Air Bangis (ditulis Aye Bongey), pada sisi belakang dimulai nya Tanah Rao.
Jadi wajar donk medan itu Identik dengan Batak.
Langganan:
Postingan (Atom)